Tidak ada ruginya menyelam ke kedalaman ‘tubuh’ orang–orang terpandang. Ada panorama indah di bawah sana, bagi siapa saja yang ingin memetik mutiara–mutiara hikmah. Jangan pernah risau tak membawa apa–apa begitu kembali ke permukaan. Memilih untuk menyelami dan membaca mereka berarti kita sudah termotivasi sejak awal bahkan terobsesi untuk menjadi seperti mereka.
Ia mewakili Timur dan Barat Nusantara. Darah Luwu dan Minangkabau, dua etnik unggul Deutro perihal rantau dan dagang mengaliri nadinya. Oesman Sapta Odang kombinasi sempurna untuk jiwa petarung dan semangat penyintas. Bintangnya bersinar pada dua cita yang paling diinginkan orang–orang, bisnis dan politik. OSO ada di orbit dua kejayaan itu: sebagai CEO sebuah konglomerasi berbendera OSO Group, petinggi partai dan ketua para senator di Senayan. Tidak menyebut pencapaian lain, karena itu akan sangat panjang.
Selain tagline ajaib, Jangan Putus OSO! Dalam bahasa Spanyol, OSO bermakna beruang. Hewan unik dengan penciuman dan pendengaran ulung serta cakar mematikan. Beruang berkemampuan melakukan hibernasi atau rehat, sebagai cara cerdas untuk menghemat energi sepanjang musim dingin, khas pebisnis sukses. Apakah fabel kecerdasan dan keulungan beruang juga OSO? Tidak akan berlebihan untuk mengatakan iya. Dalam bahasa Korea, terkutip kalimat sapaan berbunyi Oso Osipsiyo! Berarti selamat datang atau silakan masuk. Ia menyambut dan mengajak kita untuk mengheningkan cipta menuju OSO. Mengajak Indonesia untuk masuk ke dunianya hari ini. Dunia penuh gelora. Maka Bravo OSO! ~
Oleh Muhammad Natsir Tahar
Dalam Buku Jangan Putus OSO
Penulis Ramon Damora, dkk