Sumpah Setia Melayu-Bugis Kerajaan Riau-Lingga-Johor-Pahang
Penulis: | Samson Rambah Pasir, dkk. |
Tahun Terbit: | November 2023 |
Jumlah halaman: | viii + 147 halaman |
ISBN: | |
Penerbit: | Focus Publishing Intermedia |
DISKRIPSI BUKU
Buku ini mencatat tapak sejarah dalam Kerajaan Riau-Lingga-Johor-Pahang dan Seluruh Daerah Takluknya yang eksis sejak 1722 sampai 1913. Melayu dan Bugis diibaratkan seperti mata putih dan mata hitam. Rusak putih binasa hitam. Rusak hitam binasa putih. Inilah sumpah setia Melayu-Bugis pasca dilantiknya Sultan Sulaiman Badrum Alamsyah I sebagai Yang Dipertuan Besar dan Daeng Marewa sebagai Yang Dipertuan Muda di Hulu Riau, Sungai Carang, Kepulauan Riau pada 4 Oktober 1722.
Banyak orang di zaman sekarang -apalagi gen z dan milenial- sulit menemukan sumber berupa buku atau teks yang menyajikan secara utuh sejarah persekutuan Melayu dan Bugis atau Bugis dan Melayu dalam Kerajaan Riau-Johor-Lingga-Pahang dan Seluruh Daerah Takluknya. Dan buku ini jawabannya.
Pulang ke rumah kebudayaan Melayu. Lalu menjadi tuan rumah bersama orang Melayu. Itulah yang dilakukan bangsawan Bugis dan orang-orang Bugis di tanah Melayu. Melayu membuka pintu karena Bugis tak setakat meminta, tapi juga memberi, berdedikasi, berkorban harta bahkan nyawa demi membela Melayu dengan berjibaku mengusir kekuatan Raja Kecik yang sebelumnya merampas mahkota kerajaan dari Sultan Abdul Jalil ayahanda Sultan Sulaiman Badrum Alamsyah dalam berbagai perperangan.
Tak Melayu hilang di bumi. Bahkan, tak Melayu hilang di dunia. Agar tak hilang, Melayu harus mencatat dan tercatat. Dan jawabannya adalah tulisan karena tulisan itu abadi. ~